Jumat, 20 November 2015

SIKLUS BIO KOGNITIF



Yulia safitri/1300675
Regular B 2013
Tugas 5 neuro sains
SIKLUS BIO KOGNITIF
1.      Jam Kerja Otak Pada Tubuh Manusia
Otak adalah pusat dari semua hal yang terjadi dalam tubuh kita. Otak juga selalu bekerja sebagaimana organ-organ tubuh yang lain. Ternyata otak manusia juga memiliki jam kerja yang harus kita ketahui agar otak tersebut dapat bekerja secara optimal. Seperti dikutip dari Health.MSN, ada 8 waktu tertentu yang mana seseorang bisa menjadi brilian dalam melakukan tugas-tugasnya, yaitu :
a.      Jam 7-9 pagi: Saat terbaik untuk meningkatkan semangat dan gairah
"Waktu tersebut merupakan saat yang sempurna untuk meningkatkan ikatan dengan pasangan ketika baru bangun tidur," ujar Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf dari Rockefeller University.
Hal ini karena kadar hormon oksitosin (hormon cinta) berada di level tertinggi setelah bangun tidur. Waktu ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang yang paling penting dalam hidup. Peneliti Inggris menuturkan bahwa kadar oksitosin pada laki-laki akan berangsur-angsur menurun seiring berjalannya waktu.
b.      Jam 9 pagi sampai 11 siang: Saat terbaik untuk kreativitas
Pada waktu tersebut otak memiliki hormon kortisol (hormon stres) yang cukup, sehingga dapat membantu memfokuskan pikiran dan hal ini tidak dipengaruhi oleh usia berapapun.
Saat ini merupakan waktu yang prima untuk belajar serta mengerjakan tugas yang membutuhkan analisa dan konsentrasi. Karena itu saatnya mengembangkan ide baru, membuat presentasi atau melakukan brainstorming.
c.       Jam 11 sampai jam 2 siang: Saat terbaik untuk melakukan tugas yang sulit
Peneliti Jerman menuturkan saat tersebut hormon melatonin (hormon tidur) telah menurun tajam, sehingga tubuh lebih siap untuk mengerjakan beban proyek atau pekerjaan yang sulit dan keras.
Namun sebaiknya tetap tidak melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena akan membuat seseorang kehilngan konsentrasi. Karena itu saatnya melakukan presentasi atau melakukan tugas yang berat lainnya.
d.      Jam 2-3 siang: Saat terbaik untuk beristirahat
Untuk mencerna makan siang, maka tubuh akan menarik darah dari otak ke perut, kondisi ini akan membuat asupan darah atau oksigen ke otak sedikit berkurang yang membuat seseorang jadi mengantuk. Untuk itu cobalah beristirahat sebentar dari pekerjaan. Jika tetap harus bekerja dan melawan kantuk, cobalah berjalan-jalan sebentar, melakukan meditasi atau minum air putih. Hal ini bisa meningkatkan volume vaskuler dan sirkulasi sehingga meningkatkan aliran darah ke otak.
e.       Jam 3 siang sampai 6 sore: Saat terbaik untuk kolaborasi
"Pada saat sekarang otak akan merasa sangat lelah," ujar Paul Nussbaum, PhD, seorang neuropsikolog klinis. Karena itu tak ada salahnya untuk melakukan kolaborasi dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan yang berbeda. Meskipun otak tidak setajam waktu sebelumnya, tapi seseorang akan merasa lebih santai dan tekanan tubuhnya juga lebih rendah.
f.        Jam 6 sore sampai 8 malam: Saat terbaik untuk melakukan tugas-tugas pribadi
Diantara jam tersebut, peneliti menemukan bahwa otak sudah masuk dalam tahap 'pemeliharaan', yaitu ketika produksi melatonin masih berada di level rendah. Tak ada salahnya untuk berjalan-jalan seorang diri atau bersama teman-teman, menyiapkan makan malam atau menikmati waktu yang berkualitas bersama anggota keluarga.
g.      Jam 8-10 malam: Saat terbaik untuk bersantai
Pada saat ini ada transisi dari kondisi terjaga menjadi mengantuk, karena kadar hormon melatonin akan meningkat cepat. Sementara itu kadar serotonin (neurotransmitter yang berhubungan dengan semangat) akan memudar. Rubin Naiman, PhD spesialis masalah tidur dari University of Arizona's Center for Integrative Medicine menuturkan sekitar 80 persen serotonin akan dirangsang dari paparan sinar matahari, sehingga jika matahari tenggelam kadar dalam dalam tubuh juga berkurang.
"Pada malam hari ketika otak sudah lelah, merupakan cara terbaik untuk membuat tubuh menjadi santai seperti menonton film lucu, merajut atau melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh santai atau rileks," ujar Naiman.
h.      Jam 10 malam ke atas: Saat terbaik untuk tidur dan menunda segala kegiatan
Saat ini merupakan waktunya istirahat malam dan tidur, pengaturan cahaya akan dapat membantu membiarkan otak beristirahat. Setelah beberapa jam, otak akan siap kembali untuk memulai aktivitas baru. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam, sehingga bisa mendapatkan kesehatan dan energi yang optimal di pagi hari.
2.      Dua Siklus Pembelajaran Otak

R. Thayer mengatakan bahwa ottak kita secara konsisten dijalankan dalam dua siklus pembelajaran. Yang pertama  adalah siklus energy rendah ke tinggi dan yang kedua siklus relaksasi ke ketegangan. Kedua siklus ini secara dramatic mempengaruhi pembelajaran dan persepsi kita tentang diri kita sendiri.
Kekuatan otak bergantung pada kesehatan tubuh. Kalau tubuh kurang sehat maka otak pun menjadi lemah. Tanpa kesehatan yang cukup, otak pun tak akan dapat bekerja dengan baik. Hal ini bisa kita lihat ketika seorang pelajar sedang dalam keadaan sakit. Ia pasti akan kehilangan konsentrasinya dalam belajar. Bahkan ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan dalam menempuh ujian sehingga berakibat tidak lulus.
Kalau seutas karet kita rentangkan dalam waktu yang lama tanpa henti, pada akhirnya karet tersebut akan kehilangan kelenturannya. Demikian pula dengan otak, jika dipaksa terus menerus bekerja tanpa istirahat, maka ia akan kehilangan kelenturannya dalam berpikir. Otak pun memerlukan waktu yang teratur untuk mengendurkan ketegangannya.
Banyak kasus penyakit stroke disebabkan oleh beban pikiran yang begitu berat. Hal ini sering terjadi pada orang-orang dengan aktivitas yang memerlukan tenaga dan pikiran yang begitu tinggi. Kesempatan untuk mengistirahatkan otak walau sejenak diabaikan begitu saja. Kalau hanya tenaga, maka beristirahat dan makan yang cukup sudah dapat memulihkan kondisi tubuh.
Sejumlah orang berpikir akan kehilangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan jika harus diselingi istirahat. Namun hal itu justru akan membawa akibat yang kurang baik bagi otak itu sendiri. Meski masih mampu bekerja kualitasnya sudah jelas akan turun dan semakin menurun.
Istirahat bagi otak bukanlah suatu hal yang percuma, sedangkan waktu yang terbuang untuk beristirahat itu pun juga tidak sia-sia. Dengan beristirahat, otak cenderung menghasilkan pikiran-pikiran yang lebih berarti dan besar nilainya. Kemampuannya akan meningkat dan cemerlang.
Selain beristirahat, otak juga membutuhkan gizi dan zat-zat tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Berbagai penelitian mengungkapkan mengenai pentingnya peranan gizi dalam pertumbuhan otak. Kurang gizi memang berpengaruh besar secara umum pada anak-anak, terutama pada otaknya. Otak yang kurang sempurna karena kekurangan zat gizi akan menyebabkan terjadinya tingkat kecerdasan yang rendah.
Selain beristirahat dan gizi, otak juga perlu latihan-latihan yang teratur untuk mencapai kesempurnaannya. Otak yang tak pernah mendapat latihan atau stimulasi, apalagi tidak pernah digunakan akan menjadi bebal. Jasmani saja jika kurang bergerak atau berlatih akan terasa tidak nyaman, demikian pula dengan otak.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk melatih otak, misalnya saja dengan belajar bagi terutama untuk para siswa, menganalisis, diskusi, mengisi TTS, menulis, bermain rubik dan tentu saja nge-blog jangan dilewatkan. Bahkan ada pihak yang memang sengaja membuka pusat latihan otak. Tujuannya selain untuk kecerdasan juga untuk meningkatkan kemampuan otak sehingga menjadi lebih efektif ketika digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang memerlukan pikiran lebih.
Satu yang penting dan tak boleh dilupakan adalah secerdas apapun dan secemerlang apapun otak tetaplah perlu beristirahat. Hal ini sering dimanfaatkan orang untuk berlibur sekedar melepas penat dan lelah setelah terkuras energinya untuk bekerja..

3.      Variasi Memori Menurut Waktu

Berkaitan dengan waktu belajar yang efektif, jam 9 -11 pagi otak akan efisien jika melakukan kegiatan yang berkaitan dengan memori jangka pendek, jam 9 – 12 juga efiesien untuk belajar matematika,penulisan laporan,teori dan sains. Siang hari sampai jam 2 siang adalah waktu terbaik untuk melakukan lembar kerja,komputer, menyanyi dan seni. SAmpai dengan jam 17.00 adalah waktu terbaik untuk mempelajari literatur dan sejarah, serta untuk melakukan olahraga,teater, dan tugas-tugas keterampilan
Pengarang buku rythms of learning, C, brewer dan D. Campbell (1991), menyarankan bahwa mulai jam 9 pagi sampai jam 11, otak 15 persen akan lebih efisien untuk tugas-tugas memori jangka pendek, dan padda jam 9 sampai jam 12, tugas-tugas pembelajaran yang menuntut pengulangan, ejaanm penyelesaian masalah, tinjauan ujian, penulisan laporan, matematika, teori dan sains akan dapat dipelajari dengan paling efisiens.
Siang hari sampai jam 14.00 adalah waktu terbaik untuk untuk tugas-tugas berorientasi gerakan, lembar kerja, manipulative, music, computer, menyanyi dan seni, demikian mereka mengungkapkan. Kemudian pada jam 14,00  sampai jam 17,00 adalah waktu terbaik untuk mempelajari literature dan sejarah serta untuk melakukan olahraga, music, teater, oleh karena itu sebagian dari kita adalah “ orang pagi” dan sebagian lagi dikatakan “ orang malam “ ada perbedaan sekitar dua sampai empat jam diantara para pembelajar untuk pengaturan waktu yang optimal.
Dalam mengetahui semua variasi dalam tipe kepribadian, bagi sekitar sepertiga dari jumlah pembelajar anda, tak jadi soal kapan anda menyampaikan topic tertentu, sepertinya saat penyampaian itu berada diluar kesesuaian, atau dilakukan pada waktu yang salah. Akan tetepi, ketika anak remaja diberri kesempatan untuk mempelajari seebjek pada waktu yang mereka pilih sendiri dalam sehari, motivasi, perilaku dan pelajaran matematika meereka menunjukkan peningkatan, demikian dikatakan Dr. May ( ibid).

4.      Siklus, Gaya, Gender Pembelajaran Berbasis Otak

a.    Siklus Pembelajaran dari Relax-ke-Menjadi-Aktif
Seorang peneliti sekaligus pendidik georgi lozanos dari bulgaria menyatakan (1991) bahwa pengaktifan dan penekanan garia menyatakan (1991) bahwa pengaktifan dan penekanan struktur selebral/limbik adalah sebuah aspek kunci untuk mengakselerasi praktik-praktik pengajaran dan pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa efek relaks atau pengenduran iklim pembelajaran yang positif sangat penting dalam “mengurangi” intensitas kewaspadaan, mengaktifkan sistem serotonin-energetik dan mendorong sistem katenkolaminegetik”. Jika diterjemahkan, maka ini artinya adalah ada pilihan waktu terbaik bagi guru untuk waktu terbaik bagi guru untuk memanfaatkan periode kesiagaan /kekenduran otak untuk memasukkan informasi baru, dan mengurangi muatan selam periode-periode tegang/rendah.
Dr. Lozanov menambahkan bahwa seluruh bagian otak adalah sebuah sistem yang perlu dipuaskan secara simultan. Dengan sengaja mengaktifkan baik muatan pendidikan yang lebih sekuensial dan terstruktur maupun dengan memberikan pengalaman-pengalaman yang memuaskan secara emosional (area belahan kiri dan kanan, serebral, dan limbik otak), maka pembelajaran dapat diakselerasi pada semua tingkatan. Bahkan, sebetulnya lozanov yakin bahwa dengan memuaskan kebutuhan fungsional optimum dari sistem saraf sentral (mengajar dapat menjadi) sebuah fakto yang dapat mengaksellerasi perkembangan kepribadian.” Dengan kata lain, semakin kaya pengalaman pembelajaran, semakin besar keuntungan perkembangan yang diperoleh pembelajaran , semakin besar keuntungan perkembangan yang diperoleh pembelajar disamping muatan yang menjadi tujuan.
b.    Denyut Gaya Pembelajaran yang Terbaik bagi Otak
Alan hobson dari harvard university 1989 melaporkan bahwa kemampuan untuk memelihara atentivitas oembelajran dipengaruhi oleh fluktuasi normal dalam reaksi kimia otak. Fluktuasi ini terjadi dalam siklus yang kurang lebih mencapai sembilan puluh menit sepanjang siang dan malam. Pada malam hari kita semua mengalami periode-periode tidur lelap, waktu REM, dan tidur tak lelap. Selama siang hari, siklus ini terus berlanjut, ttapi pada tingkat kesadaran yang lebih besar. Bahkan hewan pun memperlihatkan siklus istirahat dan aktivitas dasar seperti ini-sebuah denyut ritme pembelajaran yang natural.
Menuntut para pembelajar untuk tetap atentif dalam jangka waktu yang lama adalah kontra-produktif, karena sebagian besar dari apa yang kita pelajari tidak dapat diproses secara sadar : ia akan terjadi terlalu cepat. Diperlukan waktu internal untuk memprosesnya dan menciptakan makna, karena pemaknaan adalah sebuah proses pengolahan yang terjadi didalam diri asing-masing individu. Mengalami masa penurunan setalah setiap pembeajran baru ini juga akan mendorong penanaman informasi disalam memori.
Waktu istirahat dalam dibuat menjadi tertruktur. Bentuknya tidak harus selalu waktu bebas. Ia dapat terjadi atas pemecahan aktifitas, menjabarkan muatan, atau sebuah pergantian bentuk pembelajaran, seperti pengajaran oleh teman, sesi pemetaan-pikiran, atau kerja proyek. Bernafas panjang dan relaksasi fisik adalah strategi-strategi yang berguna bagi kesenambungan energi melaui siklus energi atau istirahat. Kapasitas visual kita, yang diukur dalam bit per detik oleh syaraf optik, mencapai puluhan juta stip jumlah yang terlalu banyak untuk dapat diproses secara sadar atau terus menerus. Supaya dapat mengintegrasikan data, para pembelajar harus memfokuskan atensi mereka kedalam. Jika inout eksternal terus berlanjut melampaui titik tertentu, otak kita secara tak sadar akn mematikan dirinya. Setelah semua pebelajaran baru diberikan, guru harus mempertimbangkan untuk memberikan aktivitas-aktivitas singkat yang difergen seperti melempar bola atau berjalan. Doronglah para siswa untuk mendiskusikan pembelajaran mereka dalam keadaan yang relaks. Hal  ini lah saat yang sebagian ide-ide terbaik kita tercetus keluar dari tempatnya. Sebagai pendidik kita harus memberi kesempatan untuk waktu kreatif ini, jika kita menginginkan terjadinya pembelajaran yang mendalam dan bertahan lama.
Dalam menjadwalkan waktu untuk mengakuisisi dan memproses muatan pelajaran, bagaimana anda bisa mengerahui apa saja yang akan menhadi optimal bagi pembelajar? Ada dua variabel kritis yang perlu diikutsertakan. Yang pertama kebaruan dan kompleksitas dari materi tersebut : kompleksitas dan kebaruaan yang tinggi berarti membutuhkan waktu pembrosesan yang lebih banyak. Yang kedua, latar belakang pembelajar juga sangatlah penting: latar belakang yang rendah terhadap konten yang dipelajari berarti diperlukan lebih banyak waktu dan tentunya, latar belakang yang tinggi berarti lebih sedikit waktu yang diperlukan.
c.       Siklus Pembelajaran Menurut Gender
Menurut sejumlah penelitian tentang pengaruh-pengaruh hormonal pada otak (hampson,1990), siklus menstruasi perempuan dapat mempengaruhi efesiensi pembelajaran sepanjang bulan. Tingkat ekstrogen yang lebih tinggi, sepertinya, diterjemahkan sebagai kemampuan motorik yang baik dan kefasihan verbal.
Jika ekstrogen, pada kenyataannya, memang mendorong sel-sel otak menjadi lebih aktif, meningkatkan kesadaran sensori, serta meningkatkan kesiagaan otak, maka cukup masuk akal bahwa seorang perempuan bisa belajar lebig efesien pada paruh pertama siklusnyanya ketika tingkat ekstrogen lebih tinggi. Otak, saat dipenuhi oleh hormon ini, mengalami perasaan yang menyenangkan, gairah seksual meningkat, kondisi yang baik, antusias,dan rasa percaya diri. Akan tetapi, selama paruh kedua dari siklus ini, progresteron hadir bersama estrogen. Progenteron memicu penurunan aliran darah selebral, oksigen, dan konsumsi glukosal, mengakibatkan perilaku yang malas dan tak termotivasi. Hormon ini juga bertanggung jawab terhadap perasaan tenang dan penerimaan akan tetapi, dalam lima haru terakhir sebelum menstruasi, tingkat kedua macam hormon tersebut menurun. Tanpa jumlah ekstrogen yang cukup banyak untuk mendorong kondisi yang prima dan tanpa progresteron untuk menenangkan suasana hati yang gelisah, pembelajaran dapat berakibat negatif. Perempuan yang tidak mengalami fluktuasi semacan ini bisa saja mempunyai lateralitas belahan otak yang lebih tinggi dan tingkat testoteron yang juga tinggi. Bagi perempuan(dan laki-laki), bukan hal yang tak lazim bila merasakan sedang belajar pada tingkat performa yang tinggi pada satu minggu, pada minggu berikutnya otak terasa seperti mati. Kemampuan spasial berada pada tingkat yang lenih tinggi ketika hormon testoteron rendah, seperti dalam kemampuan musikal. Menariknya, fariasi tingkat hormon pada perempuan sama pada laki-laki. Margaret henderson, seorang peneliti yang psikolog sekaligus yang endokrinolok, menyatakan bahwa laki-laki menunjukkan siklus temperatur tubuh yang singkron dengan siklus mentruasi pasangan hidup mereka, dan perubahan temperatur tersebut, seperti fluktuasi hormonal pada perempuan, diketahui juga mempengaruhi seksualitas, atensi, imunitas, dan pembelajaran.
Sumber :
            Jensen, Eric. 2008. Brain-Based Learning.  Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR



1 komentar:

  1. Queen Casino, New Zealand (New Zealand) | Spin Casino
    Queen Casino is the premier online casino in 더킹카지노 New Zealand. bet365 Play online slots, table games, and クイーンカジノ live casino games at the best NZ casinos.

    BalasHapus