Yulia safitri/1300675
Regular B 2013
Tugas 5 neuro sains
SIKLUS BIO KOGNITIF
1. Jam Kerja Otak Pada Tubuh Manusia
Otak adalah pusat dari semua hal yang terjadi dalam
tubuh kita. Otak juga selalu bekerja sebagaimana organ-organ tubuh yang lain.
Ternyata otak manusia juga memiliki jam kerja yang harus kita ketahui agar otak
tersebut dapat bekerja secara optimal. Seperti dikutip dari Health.MSN, ada 8
waktu tertentu yang mana seseorang bisa menjadi brilian dalam melakukan
tugas-tugasnya, yaitu :
a.
Jam 7-9
pagi: Saat terbaik untuk meningkatkan semangat dan gairah
"Waktu tersebut merupakan saat yang sempurna
untuk meningkatkan ikatan dengan pasangan ketika baru bangun tidur," ujar
Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf dari Rockefeller University.
Hal ini karena kadar hormon oksitosin (hormon cinta) berada di level tertinggi setelah bangun tidur. Waktu ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang yang paling penting dalam hidup. Peneliti Inggris menuturkan bahwa kadar oksitosin pada laki-laki akan berangsur-angsur menurun seiring berjalannya waktu.
Hal ini karena kadar hormon oksitosin (hormon cinta) berada di level tertinggi setelah bangun tidur. Waktu ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang yang paling penting dalam hidup. Peneliti Inggris menuturkan bahwa kadar oksitosin pada laki-laki akan berangsur-angsur menurun seiring berjalannya waktu.
b.
Jam 9 pagi
sampai 11 siang: Saat terbaik untuk kreativitas
Pada waktu tersebut otak memiliki hormon kortisol
(hormon stres) yang cukup, sehingga dapat membantu memfokuskan pikiran dan hal
ini tidak dipengaruhi oleh usia berapapun.
Saat ini merupakan waktu yang prima untuk belajar serta mengerjakan tugas yang membutuhkan analisa dan konsentrasi. Karena itu saatnya mengembangkan ide baru, membuat presentasi atau melakukan brainstorming.
Saat ini merupakan waktu yang prima untuk belajar serta mengerjakan tugas yang membutuhkan analisa dan konsentrasi. Karena itu saatnya mengembangkan ide baru, membuat presentasi atau melakukan brainstorming.
c.
Jam 11
sampai jam 2 siang: Saat terbaik untuk melakukan tugas yang sulit
Peneliti Jerman menuturkan saat tersebut hormon
melatonin (hormon tidur) telah menurun tajam, sehingga tubuh lebih siap untuk
mengerjakan beban proyek atau pekerjaan yang sulit dan keras.
Namun sebaiknya tetap tidak melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena akan membuat seseorang kehilngan konsentrasi. Karena itu saatnya melakukan presentasi atau melakukan tugas yang berat lainnya.
Namun sebaiknya tetap tidak melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena akan membuat seseorang kehilngan konsentrasi. Karena itu saatnya melakukan presentasi atau melakukan tugas yang berat lainnya.
d.
Jam 2-3
siang: Saat terbaik untuk beristirahat
Untuk mencerna makan siang, maka tubuh akan menarik
darah dari otak ke perut, kondisi ini akan membuat asupan darah atau oksigen ke
otak sedikit berkurang yang membuat seseorang jadi mengantuk. Untuk itu cobalah
beristirahat sebentar dari pekerjaan. Jika tetap harus bekerja dan melawan
kantuk, cobalah berjalan-jalan sebentar, melakukan meditasi atau minum air
putih. Hal ini bisa meningkatkan volume vaskuler dan sirkulasi sehingga
meningkatkan aliran darah ke otak.
e.
Jam 3 siang
sampai 6 sore: Saat terbaik untuk kolaborasi
"Pada saat sekarang otak akan merasa sangat
lelah," ujar Paul Nussbaum, PhD, seorang neuropsikolog klinis. Karena itu
tak ada salahnya untuk melakukan kolaborasi dengan rekan kerja atau melakukan
kegiatan yang berbeda. Meskipun otak tidak setajam waktu sebelumnya, tapi
seseorang akan merasa lebih santai dan tekanan tubuhnya juga lebih rendah.
f.
Jam 6 sore
sampai 8 malam: Saat terbaik untuk melakukan tugas-tugas pribadi
Diantara jam tersebut, peneliti menemukan bahwa otak
sudah masuk dalam tahap 'pemeliharaan', yaitu ketika produksi melatonin masih
berada di level rendah. Tak ada salahnya untuk berjalan-jalan seorang diri atau
bersama teman-teman, menyiapkan makan malam atau menikmati waktu yang
berkualitas bersama anggota keluarga.
g.
Jam 8-10
malam: Saat terbaik untuk bersantai
Pada saat ini ada transisi dari kondisi terjaga
menjadi mengantuk, karena kadar hormon melatonin akan meningkat cepat.
Sementara itu kadar serotonin (neurotransmitter yang berhubungan dengan
semangat) akan memudar. Rubin Naiman, PhD spesialis masalah tidur dari
University of Arizona's Center for Integrative Medicine menuturkan sekitar 80
persen serotonin akan dirangsang dari paparan sinar matahari, sehingga jika
matahari tenggelam kadar dalam dalam tubuh juga berkurang.
"Pada malam hari ketika otak sudah lelah, merupakan cara terbaik untuk membuat tubuh menjadi santai seperti menonton film lucu, merajut atau melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh santai atau rileks," ujar Naiman.
"Pada malam hari ketika otak sudah lelah, merupakan cara terbaik untuk membuat tubuh menjadi santai seperti menonton film lucu, merajut atau melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh santai atau rileks," ujar Naiman.
h.
Jam 10 malam
ke atas: Saat terbaik untuk tidur dan menunda segala kegiatan
Saat ini merupakan waktunya istirahat malam dan tidur,
pengaturan cahaya akan dapat membantu membiarkan otak beristirahat. Setelah
beberapa jam, otak akan siap kembali untuk memulai aktivitas baru. Usahakan
untuk mendapatkan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam, sehingga bisa mendapatkan
kesehatan dan energi yang optimal di pagi hari.
2.
Dua Siklus Pembelajaran Otak
R. Thayer mengatakan bahwa ottak kita
secara konsisten dijalankan dalam dua siklus pembelajaran. Yang pertama
adalah siklus energy rendah ke tinggi dan yang kedua siklus relaksasi ke
ketegangan. Kedua siklus ini secara dramatic mempengaruhi pembelajaran dan
persepsi kita tentang diri kita sendiri.
Kekuatan otak bergantung pada
kesehatan tubuh. Kalau tubuh kurang sehat maka otak pun menjadi lemah. Tanpa
kesehatan yang cukup, otak pun tak akan dapat bekerja dengan baik. Hal ini bisa
kita lihat ketika seorang pelajar sedang dalam keadaan sakit. Ia pasti akan
kehilangan konsentrasinya dalam belajar. Bahkan ini bisa menjadi salah satu
faktor penyebab kegagalan dalam menempuh ujian sehingga berakibat tidak lulus.
Kalau seutas karet kita
rentangkan dalam waktu yang lama tanpa henti, pada akhirnya karet tersebut akan
kehilangan kelenturannya. Demikian pula dengan otak, jika dipaksa terus menerus
bekerja tanpa istirahat, maka ia akan kehilangan kelenturannya dalam berpikir.
Otak pun memerlukan waktu yang teratur untuk mengendurkan ketegangannya.
Banyak kasus penyakit stroke
disebabkan oleh beban pikiran yang begitu berat. Hal ini sering terjadi pada
orang-orang dengan aktivitas yang memerlukan tenaga dan pikiran yang begitu
tinggi. Kesempatan untuk mengistirahatkan otak walau sejenak diabaikan begitu
saja. Kalau hanya tenaga, maka beristirahat dan makan yang cukup sudah dapat
memulihkan kondisi tubuh.
Sejumlah orang berpikir akan
kehilangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan jika harus diselingi istirahat.
Namun hal itu justru akan membawa akibat yang kurang baik bagi otak itu
sendiri. Meski masih mampu bekerja kualitasnya sudah jelas akan turun dan
semakin menurun.
Istirahat bagi otak bukanlah
suatu hal yang percuma, sedangkan waktu yang terbuang untuk beristirahat itu
pun juga tidak sia-sia. Dengan beristirahat, otak cenderung menghasilkan
pikiran-pikiran yang lebih berarti dan besar nilainya. Kemampuannya akan
meningkat dan cemerlang.
Selain beristirahat, otak juga
membutuhkan gizi dan zat-zat tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangan
sel-sel otak. Berbagai penelitian mengungkapkan mengenai pentingnya peranan
gizi dalam pertumbuhan otak. Kurang gizi memang berpengaruh besar secara umum
pada anak-anak, terutama pada otaknya. Otak yang kurang sempurna karena
kekurangan zat gizi akan menyebabkan terjadinya tingkat kecerdasan yang rendah.
Selain beristirahat dan gizi,
otak juga perlu latihan-latihan yang teratur untuk mencapai kesempurnaannya.
Otak yang tak pernah mendapat latihan atau stimulasi, apalagi tidak pernah
digunakan akan menjadi bebal. Jasmani saja jika kurang bergerak atau berlatih
akan terasa tidak nyaman, demikian pula dengan otak.
Berbagai cara bisa dilakukan
untuk melatih otak, misalnya saja dengan belajar bagi terutama untuk para
siswa, menganalisis, diskusi, mengisi TTS, menulis, bermain rubik dan tentu
saja nge-blog jangan dilewatkan. Bahkan ada pihak yang memang sengaja membuka
pusat latihan otak. Tujuannya selain untuk kecerdasan juga untuk meningkatkan
kemampuan otak sehingga menjadi lebih efektif ketika digunakan untuk
aktivitas-aktivitas yang memerlukan pikiran lebih.
Satu yang penting dan tak boleh
dilupakan adalah secerdas apapun dan secemerlang apapun otak tetaplah perlu
beristirahat. Hal ini sering dimanfaatkan orang untuk berlibur sekedar melepas
penat dan lelah setelah terkuras energinya untuk bekerja..
3. Variasi
Memori Menurut Waktu
Berkaitan
dengan waktu belajar yang efektif, jam 9 -11 pagi otak akan efisien jika
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan memori jangka pendek, jam 9 – 12 juga
efiesien untuk belajar matematika,penulisan laporan,teori dan sains. Siang hari
sampai jam 2 siang adalah waktu terbaik untuk melakukan lembar kerja,komputer,
menyanyi dan seni. SAmpai dengan jam 17.00 adalah waktu terbaik untuk
mempelajari literatur dan sejarah, serta untuk melakukan olahraga,teater, dan
tugas-tugas keterampilan
Pengarang
buku rythms of learning, C, brewer dan D. Campbell (1991),
menyarankan bahwa mulai jam 9 pagi sampai jam 11, otak 15 persen akan lebih
efisien untuk tugas-tugas memori jangka pendek, dan padda jam 9 sampai jam 12,
tugas-tugas pembelajaran yang menuntut pengulangan, ejaanm penyelesaian
masalah, tinjauan ujian, penulisan laporan, matematika, teori dan sains akan
dapat dipelajari dengan paling efisiens.
Siang hari
sampai jam 14.00 adalah waktu terbaik untuk untuk tugas-tugas berorientasi
gerakan, lembar kerja, manipulative, music, computer, menyanyi dan seni,
demikian mereka mengungkapkan. Kemudian pada jam 14,00 sampai jam 17,00
adalah waktu terbaik untuk mempelajari literature dan sejarah serta untuk
melakukan olahraga, music, teater, oleh karena itu sebagian dari kita adalah “
orang pagi” dan sebagian lagi dikatakan “ orang malam “ ada perbedaan sekitar
dua sampai empat jam diantara para pembelajar untuk pengaturan waktu yang
optimal.
Dalam
mengetahui semua variasi dalam tipe kepribadian, bagi sekitar sepertiga dari
jumlah pembelajar anda, tak jadi soal kapan anda menyampaikan topic tertentu,
sepertinya saat penyampaian itu berada diluar kesesuaian, atau dilakukan pada
waktu yang salah. Akan tetepi, ketika anak remaja diberri kesempatan untuk
mempelajari seebjek pada waktu yang mereka pilih sendiri dalam sehari,
motivasi, perilaku dan pelajaran matematika meereka menunjukkan peningkatan,
demikian dikatakan Dr. May ( ibid).
4.
Siklus, Gaya, Gender Pembelajaran
Berbasis Otak
a. Siklus
Pembelajaran dari Relax-ke-Menjadi-Aktif
Seorang peneliti sekaligus
pendidik georgi lozanos dari bulgaria menyatakan (1991) bahwa pengaktifan dan
penekanan garia menyatakan (1991) bahwa pengaktifan dan penekanan struktur
selebral/limbik adalah sebuah aspek kunci untuk mengakselerasi praktik-praktik
pengajaran dan pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa efek relaks atau
pengenduran iklim pembelajaran yang positif sangat penting dalam “mengurangi”
intensitas kewaspadaan, mengaktifkan sistem serotonin-energetik dan mendorong
sistem katenkolaminegetik”. Jika diterjemahkan, maka ini artinya adalah ada
pilihan waktu terbaik bagi guru untuk waktu terbaik bagi guru untuk
memanfaatkan periode kesiagaan /kekenduran otak untuk memasukkan informasi
baru, dan mengurangi muatan selam periode-periode tegang/rendah.
Dr. Lozanov menambahkan bahwa
seluruh bagian otak adalah sebuah sistem yang perlu dipuaskan secara simultan.
Dengan sengaja mengaktifkan baik muatan pendidikan yang lebih sekuensial dan
terstruktur maupun dengan memberikan pengalaman-pengalaman yang memuaskan
secara emosional (area belahan kiri dan kanan, serebral, dan limbik otak), maka
pembelajaran dapat diakselerasi pada semua tingkatan. Bahkan, sebetulnya
lozanov yakin bahwa dengan memuaskan kebutuhan fungsional optimum dari sistem
saraf sentral (mengajar dapat menjadi) sebuah fakto yang dapat mengaksellerasi
perkembangan kepribadian.” Dengan kata lain, semakin kaya pengalaman
pembelajaran, semakin besar keuntungan perkembangan yang diperoleh pembelajaran
, semakin besar keuntungan perkembangan yang diperoleh pembelajar disamping
muatan yang menjadi tujuan.
b. “Denyut Gaya Pembelajaran yang Terbaik bagi Otak
Alan hobson dari harvard
university 1989 melaporkan bahwa kemampuan untuk memelihara atentivitas
oembelajran dipengaruhi oleh fluktuasi normal dalam reaksi kimia otak.
Fluktuasi ini terjadi dalam siklus yang kurang lebih mencapai sembilan puluh
menit sepanjang siang dan malam. Pada malam hari kita semua mengalami
periode-periode tidur lelap, waktu REM, dan tidur tak lelap. Selama siang hari,
siklus ini terus berlanjut, ttapi pada tingkat kesadaran yang lebih besar.
Bahkan hewan pun memperlihatkan siklus istirahat dan aktivitas dasar seperti
ini-sebuah denyut ritme pembelajaran yang natural.
Menuntut para pembelajar untuk
tetap atentif dalam jangka waktu yang lama adalah kontra-produktif, karena
sebagian besar dari apa yang kita pelajari tidak dapat diproses secara sadar :
ia akan terjadi terlalu cepat. Diperlukan waktu internal untuk memprosesnya dan
menciptakan makna, karena pemaknaan adalah sebuah proses pengolahan yang
terjadi didalam diri asing-masing individu. Mengalami masa penurunan setalah
setiap pembeajran baru ini juga akan mendorong penanaman informasi disalam
memori.
Waktu istirahat dalam dibuat
menjadi tertruktur. Bentuknya tidak harus selalu waktu bebas. Ia dapat terjadi
atas pemecahan aktifitas, menjabarkan muatan, atau sebuah pergantian bentuk
pembelajaran, seperti pengajaran oleh teman, sesi pemetaan-pikiran, atau kerja
proyek. Bernafas panjang dan relaksasi fisik adalah strategi-strategi yang
berguna bagi kesenambungan energi melaui siklus energi atau istirahat.
Kapasitas visual kita, yang diukur dalam bit per detik oleh syaraf optik,
mencapai puluhan juta stip jumlah yang terlalu banyak untuk dapat diproses
secara sadar atau terus menerus. Supaya dapat mengintegrasikan data, para
pembelajar harus memfokuskan atensi mereka kedalam. Jika inout eksternal terus
berlanjut melampaui titik tertentu, otak kita secara tak sadar akn mematikan
dirinya. Setelah semua pebelajaran baru diberikan, guru harus mempertimbangkan
untuk memberikan aktivitas-aktivitas singkat yang difergen seperti melempar
bola atau berjalan. Doronglah para siswa untuk mendiskusikan pembelajaran
mereka dalam keadaan yang relaks. Hal
ini lah saat yang sebagian ide-ide terbaik kita tercetus keluar dari
tempatnya. Sebagai pendidik kita harus memberi kesempatan untuk waktu kreatif
ini, jika kita menginginkan terjadinya pembelajaran yang mendalam dan bertahan
lama.
Dalam menjadwalkan waktu untuk
mengakuisisi dan memproses muatan pelajaran, bagaimana anda bisa mengerahui apa
saja yang akan menhadi optimal bagi pembelajar? Ada dua variabel kritis yang
perlu diikutsertakan. Yang pertama kebaruan dan kompleksitas dari materi
tersebut : kompleksitas dan kebaruaan yang tinggi berarti membutuhkan waktu
pembrosesan yang lebih banyak. Yang kedua, latar belakang pembelajar juga
sangatlah penting: latar belakang yang rendah terhadap konten yang dipelajari
berarti diperlukan lebih banyak waktu dan tentunya, latar belakang yang tinggi
berarti lebih sedikit waktu yang diperlukan.
c.
Siklus Pembelajaran Menurut
Gender
Menurut sejumlah penelitian
tentang pengaruh-pengaruh hormonal pada otak (hampson,1990), siklus menstruasi
perempuan dapat mempengaruhi efesiensi pembelajaran sepanjang bulan. Tingkat
ekstrogen yang lebih tinggi, sepertinya, diterjemahkan sebagai kemampuan
motorik yang baik dan kefasihan verbal.
Jika ekstrogen, pada
kenyataannya, memang mendorong sel-sel otak menjadi lebih aktif, meningkatkan
kesadaran sensori, serta meningkatkan kesiagaan otak, maka cukup masuk akal
bahwa seorang perempuan bisa belajar lebig efesien pada paruh pertama
siklusnyanya ketika tingkat ekstrogen lebih tinggi. Otak, saat dipenuhi oleh
hormon ini, mengalami perasaan yang menyenangkan, gairah seksual meningkat,
kondisi yang baik, antusias,dan rasa percaya diri. Akan tetapi, selama paruh
kedua dari siklus ini, progresteron hadir bersama estrogen. Progenteron memicu
penurunan aliran darah selebral, oksigen, dan konsumsi glukosal, mengakibatkan
perilaku yang malas dan tak termotivasi. Hormon ini juga bertanggung jawab
terhadap perasaan tenang dan penerimaan akan tetapi, dalam lima haru terakhir
sebelum menstruasi, tingkat kedua macam hormon tersebut menurun. Tanpa jumlah
ekstrogen yang cukup banyak untuk mendorong kondisi yang prima dan tanpa
progresteron untuk menenangkan suasana hati yang gelisah, pembelajaran dapat
berakibat negatif. Perempuan yang tidak mengalami fluktuasi semacan ini bisa
saja mempunyai lateralitas belahan otak yang lebih tinggi dan tingkat
testoteron yang juga tinggi. Bagi perempuan(dan laki-laki), bukan hal yang tak
lazim bila merasakan sedang belajar pada tingkat performa yang tinggi pada satu
minggu, pada minggu berikutnya otak terasa seperti mati. Kemampuan spasial
berada pada tingkat yang lenih tinggi ketika hormon testoteron rendah, seperti
dalam kemampuan musikal. Menariknya, fariasi tingkat hormon pada perempuan sama
pada laki-laki. Margaret henderson, seorang peneliti yang psikolog sekaligus
yang endokrinolok, menyatakan bahwa laki-laki menunjukkan siklus temperatur
tubuh yang singkron dengan siklus mentruasi pasangan hidup mereka, dan
perubahan temperatur tersebut, seperti fluktuasi hormonal pada perempuan,
diketahui juga mempengaruhi seksualitas, atensi, imunitas, dan pembelajaran.
Sumber
:
Jensen, Eric. 2008.
Brain-Based Learning. Yogyakarta :
PUSTAKA PELAJAR
Queen Casino, New Zealand (New Zealand) | Spin Casino
BalasHapusQueen Casino is the premier online casino in 더킹카지노 New Zealand. bet365 Play online slots, table games, and クイーンカジノ live casino games at the best NZ casinos.