Yulia safitri/1300675
Regular B 2013
Tugas 2
PELAKSANAAN ASSESMEN PERKEMBANGAN ANAK
OBSERVASI (DAFTAR CEK)
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode
tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu
yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya
waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang
dikumpulkan. Apabila observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang,
dan hasil observasi itu akan digunakan untuk mengadakan perbandingan
antar orang-orang tersebut, maka hendaknya observasi terhadap
masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang relatif sama.
Sebelum observasi itu dilaksnanakan, pengobservasi
(observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apayang akan
diobservasi dari tingkah laku seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah
dirumuskan secara operasional, sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti
dalam observasi hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.
Kelebihan-kelebihan observasi adalah sebagai berikut:
1.
Observasi merupakan teknik yang
langsung dapat digunakan untuk memperoleh data berbagai aspek tingkah laku.
2.
Bagi observi, hal ini lebih
meringankan dibandingkan dengan apabila mereka disuruh mengisi angket atau
menjawab pertanyaan.
3.
Teknik observasi memungkinkan
dilakukan pencatatan yang serempak dengan terjadinya gejala atau kejadian
penting.
4.
Observasi dapat merupakan teknik
untuk mencek data yang diperoleh dengan teknik lain seperti wawancara, angket
(kuesioner), dan sosiometri.
5.
Dengan observasi observer tidak
memerlukan bahasa verbal sebagai alat untuk memperoleh data.
6.
Dengan observasi dapat dieroleh
data, gejala atau kejadian yang sebenarnya dan langsung.
Selain beberapa
keuntungan sebagaimana tersebut di atas, observasi juga memiliki
kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
a)
Banyak hal yang tidak dapat diungkap
dengan observasi, misalnya kehidupan pribadi yang bersifat rahasia.
b)
Apabila siswa (atau observi lainnya)
mengetahui bahwa mereka sedang diobservasi, mungkin sekali mereka melakukan
kegiatan yang tidak wajar lagi (perilakunya dibuat-dibuat).
c)
Observasi
banyak tergantung pada faktor-faktor yang tidak terkontrol.
d)
Faktor
subjektivitas observer sukar untuk dihindari.
Menyusun
Panduan Observasi
Agar
observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu dilakukan perencanaan secara cermat
dalam bentuk panduan observasi. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam
menyusun panduan observasi bisa ditempuh langkah-langkah berikut :
a.
Tetapkan tujuan observasi,
dengan selalu memperhatikan tujuan observasi diharapkan observer akan lebih terfokus
pada tujuan observasi dan sekaligus tidak mudah tertarik kepada gejala-gejala
yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan tujuan observasi.
b.
Pastikan dan fahami materi observasi, apa sebenarnya yang hendak diobservasi seyogianya sudah
dikuasi dengan baik oleh observer.
c.
Gali variabel-variabel observasi; jika obyek
atau materi observasi itu adalah ”kambing”, variabel-variabel itu
adalah bagian-bagian penting yang pasti ada atau menjadi bagian penting dari
binatang yang namanya ”kambing”; (misalnya kepala, badan, kaki, ekor, dan lain
sebagainya).
d.
Gali pula sub variabel; terkadang suatu obyek bukan hanya terdiri dari satu
variabel saja, tetapi ia terdiri dari sub-sub variabel; ibarat salah satu
variabel dalam obyek observasi adalah ”kepala kambing”, maka pada kepala
kambing itupun ada mata, telinga, hidung, tanduk, dan bulu.
e.
Tetapkan Indikator; indikator dimaknai sebagai ciri-ciri atau katrekteristik
yang ada pada variabel atau sub-varibel.
Alat-alat Bantu Observasi
Beberapa alat bantu yang bisa digunakan untuk mendukung
kegiatan observasi yaitu (a) daftar riwayat kelakuan atau catatan anekdot,
(b) catatan berkala, (c) daftar cek, (d) skala penilaian, dan (e) alat-alat
bantu mekanik (seperti tape recorder, kamera digital dan manual, handycam,
camera CCTV, computer).
Pengamatan dengan Menggunakan Daftar
Ceklis (Cheklist)
Pada
pengamatan dengan menggunakan daftar ceklis, penilai memberikan tanda pada
pilihan yang tersedia untuk masing-masing aspek yang diamati. Misal: jarang
(J), kadang-kadang (K), dan sering (S) atau mampu/tanpa dibantu (M), masih
dibantu (B), dan belum mampu/harus dibantu (BM) atau skala lainnya sesuai
dengan aspek yang diamati.
Daftar Cek Individual
Aspek yang diobservasi
|
: Ada
tidaknya sifat mengganggu teman pada seorang murid
|
Nama murid
|
: Suyudana
|
Waktu observasi
|
: 2-7 Juli 2012
|
Situasi
|
Hari
observasi
|
|||||
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
Sabtu
|
|
1. Pada saat
pembelajaran
|
||||||
3. Kerja
kelompok
|
||||||
4. Istirahat
|
||||||
5. Makan siang
|
||||||
6. Persiapan
pulang sekolah
|
||||||
Komentar
Observer :
|
Daftar Cek Kelompok
Aspek yang diobservasi
|
: Kegiatan menyelesaikan
mewarnai gambar
|
Tempat observasi
|
: Ruang kelas
|
Waktu observasi
|
: 4 Juli 2012
|
Aktivitas/kegiatan
|
Siswa yang
diobservasi
|
|||||
Farida
|
Lampir
|
Mardi
|
Basir
|
Jarot
|
Kasim
|
|
1.
Mengemukakan pendapat
|
||||||
2.
Menjelaskan pendapat
|
||||||
3. Menentang
pendapat kelompok
|
||||||
4. Bertanya
|
||||||
Komentar
Observer :
|
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar