RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN
tentang
“ONTOLOGI,
EPISTIMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN”

OLEH :
NAMA : YULIA SAFITRI
NIM/BP : 1300675/2013
JURUSAN : PG. PAUD
DOSEN : DR. NAJIBAH TAHER, M.PD
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
ONTOLOGI,
EPISTIMOLOGI DAN AKSIOLOGI
DALAM
FILSAFAT PENDIDIKAN
A.
ONTOLOGI
Secara terminologi, ontologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu on atau ontos yang berarti “ada” dan logos yang berarti “ilmu”. Sedangkan
secara terminologi ontologi adalah ilmu tentang hakekat yang ada sebagai yang
ada (The theory of being qua being). Sementara itu, Mulyadi Kartanegara
menyatakan bahwa ontology diartikan sebagai ilmu tentang wujud sebagai wujud,
terkadang disebut sebagai ilmu metafisiska. Metafisika disebut sebagai “induk
semua ilmu” karena ia merupakan kunci untuk menelaah pertanyaan paling penting
yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan, yakni berkenaan dengan hakikat
wujud.
Mulla Shadra berpendapat ‘Tuhan sebagai wujud murni’. Hal
ini dibenarkan oleh Suhrawardi bahwa alam merupakan emanasi. Alam merupakan
manifestasi (tajalli). Sedang Plato berpendapat bahwa cunia yang sebenarnya
adalah dunia ide. Dunia ide adalah sebuah dunia atau pikiran univewrsal (the
universal mind). Aristoteles tidak menyangsikan pendapat gurunya (Plato), hanya
saja dia lebih percaya bahwa yang kita lihat adalah riil. Sedangkan Thales
beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Kita tidak tahu pasti
apa yang dimaksudkannya dengan itu, dia mungkin percaya bahwa seluruh kehidupan
berasal dari air dan seluruh kehidupan kembali ke air lagi ketika sudah
berakhir.
Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya
diuraikan/ditelaah secara :
a) Metodis
: Menggunakan cara ilmiah.
b)
Sistematis
: Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu keseluruhan.
c)
Koheren
: Unsur – unsur harus bertautan tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan.
d)
Rasional :
Harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis)
e)
Komprehensif : Melihat obyek tidak hanya dari
satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara
keseluruhan.
f)
Radikal :
Diuraikan sampai akar persoalan, atau esensinya.
g) Universal
: Muatan kebenaranya sampai tingkat umum yang berlaku dimana saja.
Hubungan antara ontologi dengan pendidikan
Ontologi merupakan analisis tentang objek materi dari ilmu
pengetahuan.Berisi mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari
mengenai apa yang ingin diketahui manusia dan objek apa yang diteliti ilmu.
Dasar ontologi pendidikan adalah objek materi pendidikan ialah sisi yang
mengatur seluruh kegiatan kependidikan. Jadi hubungan ontologi dengan
pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana
disitulah teletak undang-undang dasarnya dunia ilmu.
B.
EPISTEMOLOGI
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang
diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos.
Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata
atau teori. Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan
sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode,
struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
Istilah epistimologi dipakai pertama kali oleh J. F. Feriere
untuk membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika
umum). Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan salah satu cabang filsafat
yang mempersoalkan masalah hakikat pengetahuan. Epistomogi merupakan bagian
dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan kesahihan
pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah pengetahuan . Objek formal
epistemologi adalah hakekat pengetahuan.
Aspek estimologi merupakan aspek yang membahas tentang
pengetahuan filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan
dan seperti apa pengetahuan tersebut. Dalam aspek epistemologi ini terdapat
beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
Dalam epistimologi dikenal dengan 2 aliran, yaitu:
1. Rasionalisme :
Pentingnya akal yang menentukan hasil/keputusan.
2. Empirisme :
Realita kebenaran terletak pada benda kongrit yang dapat diindra karena ilmu
atau pengalam impiris.
Hubungan
antara epistemologi dengan pendidikan
Hubungan epistemologi dengan
pendidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggung
jawab serta memberikan suatu gambaran-gambaran umum mengenai kebenaran yang
diajarkan dalam proses pendidikan.
C.
AKSIOLOGI
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani
yaitu: axios yang berarti nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun
S.suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup
kajian filsafat nilali merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti
politik, sosial dan agama. Sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang
berharga yang diidamkan oleh setiap insan.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.
Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga
nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malah menimbulkan bencana.
Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu:
1. Etika
Etika adalah cabang filsafat yang
membahas secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral. Kajian etika lebih
fokus pada perilkau, norma dan adat istiadat manusia. Etika merupakan salah
satu cabang filsafat tertua. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui
dan mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan.
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi
manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan. Keindahan mengandung arti
bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara
tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh.
Maksudnya adalah suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras
serta berpola baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian.
Hubungan
antara aksiologi dengan pendidikan
Aksiologi
mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan,menyelidiki hakikat nilai,serta berisi mengenai etika dan
estetika.Penerapan aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan
adanya mata pelajaran ilmu sosial dan kewarganegaraan yang mengajarkan
bagaimanakah etika atau sikap yang baik itu,selain itu adalah mata pelajaran
kesenian yang mengajarkan mengenai estetika atau keindahan dari sebuah karya
manusia. Dasar Aksiologis Pendidikan adalah Kemanfaatan teori pendidikan
tidak hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk
memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan
manusia secara beradab.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar