Konsep
Perencanaan Asesmen AUD
1.
Pengertian
asesmen
Asesmen berasal dari istilah
bahasa inggris, yaitu assesment, namun istilah assesment sudah di serap menjadi
istilah dalam bahasa indonesia, yaitu asesmen. Penilaian (assessment) adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Asesmen adalah proses pengumpulan
informasi tentang perkembangan, pembelajaran, kesehatan, perilaku, perkembangan
akademik, pelayanan kebutuhan anak, dan pencapaianuntuk mengambil keputusan
pemberian tindakan. Asesmen dilaksanakan melalui observasi, tes administrasi
proses belajar mengajar yang dilakukan guru, dan tes hasil anak. Penilaian
(assesment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Goodwin
dan Goodwin menjelaskan pengertian penilaian, yaitu :“the process of
determining, through observation or testing, an individual’s traits or
behavior, a program’s characteristics, or the properties of some ther entity, and
then assigning a number, rating, or scores to that determination”
Penilaian
adalah suatu proses menentukan atau memutuskan sifat-sifat atau prilaku
individu, karakteristik suatu program, atau sifat dari suatu entitas melalui
tes dan observasi, dan kemudian menandainya dengan suatu bilangan, tingkatan (rating),
atau skor terhadap hasil penentuan dan pemutusan tersebut.
Penilaian digunakan untuk berbagai
tujuan. Salah satunya untuk mempelajari anak sebagai individu. Dalam hal ini,
penilaian terhadap anak berfungsi untuk mendiagnosis perkembangan anak dengan
menggunakan teknik penilaian baik yang formal maupun yang non formal. Diagnosa
seperti ini sangat penting untuk mengetahuan keterlambatan dalam perkembangan
serta mengidentifikasi lemahnya kemampuan belajar anak. Penilaian terhadap anak
usia dini digunakan juga untuk tujuan penempatan dalam suatu program pendidikan
atau pelayanan. Tujuan lainnya adalah adalah untuk perencanaan suatu program
pendidikan, dimana penilaian digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat
keberhasilan program.
2. Perencanaan
Pengertian
Perencanaan
Berikut ini adalah beberapa definisi
tentang Perencanaan yang dikemukakan oleh beberapa para ahli:
ü Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan
adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam
mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
ü Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan
bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses memprsiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
ü Cuningham menyatakan bahwa
perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi,
dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
Perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi
dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha
untuk mencapainya.
ü Sedangkan menurut Muhammad Fakri
perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri menyatakan bahwa perencanaan dapat juga
dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk
mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan.
Dari kutipan tersebut dapat
dianalisis bahwa dalam menyusun perencanaan perlu memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan masa depan, adanya kegiatan, proses yang sistematis, hasil
dan tujuan tertentu.
TujuanPerencanaan
Perencanaanbertujuanuntuk:
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (strukturorganisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat,
biaya, tenaga, dan waktu.
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
g. Menyerasikan dan
memadukan beberapa sub
kegiatan.
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i.
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
ManfaatPerencanaan
a. Standarpelaksanaandanpengawasan
b. Pemilihanberbagai
alternative terbaik.
c. Penyusunanskalaprioritas,
baiksasaranmaupunkegiatan
d. Menghematpemanfaatansumberdayaorganisasi
e. Membantumanajermenyesuaikandiridenganperubahanlingkungan
f. Alatmemudahkandalamberkoordinasidenganpihakterkait,
dan,
g. Alatmeminimalkanpekerjaan
yang tidakpasti.
3. Proses Asesmen
Asesmen
tidak digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, tetapi untuk
mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar anak. Asesmen tidak dilakukan di
kelas pada akhir program atau di akhir tahun TK, tetapi dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui.
Caranya pun lebih alami, misalnya, saat anak bermain, menggambar, atau dari
karya yang dihasilkan. Asesmen tidak mengkondisikan anak pada bentuk ujian.
Dengan mengetahui bakat, minat, kelebihan, dan kelemahan siswa maka guru
bersama-sama dengan orang tua siswa dapat memberi bantuan belajar yang tepat
untuk anak sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang tepat untuk anak
sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang aptomal.
Langkah-Langkah Penilaian (assemen) :
1. Menentukan
jenis penilaian untuk setiap indikator yang dirumuskan di dalam silabus atau
Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik Penilaian.
Tujuan Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru dalam
menentukan teknik penilaian.
2. Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan
pembelajaran.
3. Acuan yang digunakan dalam melaksanaan penilaian
sehari-hari kompetensi yang tertuang pada rencana kegiatan harian (RKH) untuk
setiap anak.
4. Hal-hal dan cara pencatatan hasil penilaian harian
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a)
Catatlah
hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di rencana kegiatan
harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok pertama,
yaitu: anak yang belum mencapai atau melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih
selalu dibantu guru, kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan
benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan kemampuan melebihi
indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
b) Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat
pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:
·
Anak yang
selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-tugas sesuai indikator
seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda
lingkaran kosong (O) pada nama anak bersangkutan.
·
Anak yang
sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat,
cepat, dan benar sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH,
maka pada kolom tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh
.
·
Anak yang
menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam RKH, diberi
dengan tanda cek (V).
c) Hasil catatan penilaian yang ada dalam rencana
kegiatan harian (RKH) dirangkum dan
dipindahkan ke dalam format rangkuman penilaian perkembangan anak di TK.
ü Apabila hasil penilaian perkembangan anak dalam 1 (satu)
bulan pada RKH lebih cenderung memperoleh bulatan penuh maka hasilnya akan
dipindahkan bulatan penuh pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan
ditampilkan jenis kegiatan pengayaan yang sesuai untuk anak bersangkutan.
ü Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1
(satu) bulan pada RKH lebih cenderung memperoleh bulatan kosong maka hasilnya
akan dipindahkan bulatan kosong pada rangkuman bulanan. Dan pada kolom
keterangan ditampilkan jenis kegiatan remedial yang sesuai untuk anak bersangkutan.
ü Apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam 1
(satu) bulan pada RKH lebih cenderung seimbang perolehan bulatan penuh dan
bulatan kosong, maka hasilnya berupa tanda cek yang kemudian dipindahkan ke
rangkuman bulanan. Dan pada kolom keterangan ditampilkan jenis kegiatan
remedial dan pengayaan yang sesuai untuk anak bersangkutan.
ü Data dari buku rangkuman selama 1 (satu) semester
ditambah dengan data dari alat penilaian yang lain seperti absensi, catatan
anekdot dianalisis dan disimpulkan sebagai dasar pembuatan laporan deskripsi.
Sumber :
Suryana,Dadan. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Padang: UNP
Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar